RGB to HEX

Baik RGB maupun HEX merepresentasikan informasi warna yang sama, tetapi dalam format yang berbeda. RGB menggunakan tiga angka desimal (0-255) untuk komponen merah, hijau, dan biru. HEX menggunakan string heksadesimal enam karakter yang setiap pasangannya merepresentasikan komponen yang sama dalam basis 16 (00-FF). Keduanya menghasilkan warna yang identik jika dirender dengan benar.

HEX is commonly used in CSS and HTML for its compact format and widespread browser support. RGB is useful when you need to dynamically adjust color values with JavaScript, or when working with opacity using the rgba() format. Many developers prefer HEX for static colors and RGB/RGBA for dynamic or semi-transparent colors.

3-character HEX codes are shorthand for 6-character codes where each pair of characters is identical. For example, #F00 is equivalent to #FF0000, and #123 is equivalent to #112233. This shorthand works when both characters in each RGB pair are the same, reducing the code length while maintaining the same color value.

HEX codes can represent the same 16,777,216 colors as 8-bit RGB values (256 × 256 × 256). However, HEX doesn't natively support alpha (transparency) channels, unlike the rgba() format. For transparent colors, you would need to use RGBA or the 8-character HEX format with alpha (#RRGGBBAA) which is supported in modern browsers.

Konverter ini menggunakan konversi matematis yang presisi antara nilai RGB desimal dan representasi heksadesimal, memastikan akurasi 100% untuk ruang warna RGB 8-bit (nilai 0-255). Konversi ini bersifat deterministik, artinya input RGB yang sama akan selalu menghasilkan output HEX yang sama, sesuai dengan standar industri yang digunakan dalam peramban web dan perangkat lunak desain.